Bertepatan dengan hari jadi yang ke-68, Lokananta Records bangkit lagi setelah vakum merilis musik selama 31 tahun. Lokananta meluncurkan Bintang Muda Lokananta yaitu ajang pencarian bakat musisi dengan melibatkan Farid Stevy (FSTVLST), Ari Hamzah (Megatruh Soundsystem), dan Topik Sudirman sebagai juri. Ajang ini dirancang untuk menemukan musisi pendatang baru dari seluruh Indonesia yang berpotensi menjadi nama besar di kemudian hari. Dari ratusan musisi yang sudah dikurasi, terpilih Man Osman (Solo), The Skit (Solo), Risti Panjali (Madiun), Korekayu (Yogyakarta), dan Sandstorm of Youth (Yogyakarta) dikontrak oleh Lokananta Records untuk menjalani sesi inkubasi dan mentoring bersama para profesional industri musik: Wendy Putranto, Iga Massardi, Satria Ramadhan dan Ardy Siji. Tak hanya sekadar mendapatkan arahan dari para profesional, band terpilih diberikan panggung untuk tampil, rekaman di Studio Lokananta, merilis single untuk album kompilasi, dan melakukan tur konser di tiga kota antara lain Yogyakarta, Jakarta, dan Surakarta. Lokananta dan Danareksa melalui anak usahanya, Perusahaan Pengelola Aset (PPA), meluncurkan album kompilasi Bintang Muda Lokananta Vol. 1 di Studio Lokananta, Surakarta, Jawa Tengah. Album ini merupakan bagian dari upaya revitalisasi Lokananta sekaligus mendorong keberlanjutan ekosistem musik Indonesia melalui pemberdayaan musisi muda berbakat. Kelima lagu yang masuk dalam album tersebut, antara lain: “Ada Sisa Senja di Matamu yang Tak Pernah Hilang” – Man Osman “Manahan” – The Skit “X ON Your Calendar” – Risti Panjali “Anna” – Korekayu “247” – Sandstorm of Youth Seluruh lagu direkam di Studio Lokananta, diproduseri oleh Ferry Efka bersama tim teknis dan visual dari nama-nama seperti Aufa Aninditya Ramadhan, Edo Riva’i Agatha, Ardhy Kencana, dan Angga Bakti.
Melalui album ketiga "Verhaal", Korekayu ingin menghadirkan konsep perjalanan hidup yang divisualisasikan sebagai rangakaian kolase musik, menjadi medium eksplorasi yang lebih dalam. Album ini merekam berbagai kisah yang dialami maupun disaksikan oleh para personel, lalu dituangkan kembali dalam balutan musik khas Korekayu yang tetap mempertahankan sentuhan retro. Dengan pengalaman yang semakin bertumbuh dan matang, Verhaal menjadi album paling siap, baik dari segi penulisan maupun teknis produksi. Album ini menghadirkan eksplorasi baru, baik dalam genre maupun pola permainan musik yang lebih dinamis. Meski begitu, Korekayu tetap mengusung pendekatan yang sumeleh (berserah menghadapi setiap persolan hidup) dalam proses kreatifnya, menjadikan album ini terasa lebih alami dan autentik. Album dengan 12 trek ini agaknya mengingatkan bahwa tak segala hal harus berganti, tak semuanya harus berubah, dan tak semuanya harus menjadi baru. Menjelang perilisan album penuh, Korekayu terlebih dahulu merilis musik video lagu "Sepotong Kecil Hatimu" pada 9 April 2025. Disutradarai oleh Sopian Iskandar, video ini menghadirkan konsep unik dengan nuansa dangdut lawas, di mana para personel tampil totalitas, berjoget riang seolah mengajak penonton bernostalgia ke era musik Indonesia tempo dulu, tentu tanpa menghilangkan ciri khas oldies pop dari Korekayu, dan 4 video lainnya dapat disimak pada kanal Youtube Korekayu. Setelah perilisan video musik, album Verhaal dirilis secara penuh di seluruh platform musik digital mulai tanggal 11 April 2025. Selain versi digital, Korekayu juga merilis album Verhaal dalam bentuk fisik, dikemas dalam boxset yang berisi: kaos, kaset pita, backet hat, biji bunga matahari, badge, sticker pack, yang dapat dipesan mulai 10 April hingga 4 Mei 2025, teman-teman bisa cek informasi lebih lanjut di media sosial Instagram resmi @korekayu atau @bawahtangga.merch.
Single, EP dan Album Korekayu tersedia di platform digital, klik link berikut untuk berkunjung.
Katalog terbaru: Boxset & Bundling Album Verhaal Konfirmasi: wa.me/6285743110746
Daftar waktu dan tempat pertunjukkan Korekayu: Februari 2025 9 Feb - Berani Gundul 2025 - Jogja City Mall Maret 2025 23 Mar - Sunset Session with Olski - merayakan 5 tahun album Romansa- KPY April 2025 12 Apr - Simak Siar x Record Store Day - Pasar Pujokusuman YK 19 Apr - Showcase Bintang Muda Lokananta - Lokananta Surakarta 26 Apr - Jamming Session 2025 Fiesta Festival - Hetero Space Solo Mei 2025 4 Mei - Yogyakarta X Beauty - Jogja Expo Center 7 Mei - Srawung Festival - VRTX Compound Space Yogyakarta 10 Mei - Suadesa - Balkondes Magelang 16 Mei - Bintang Muda Lokananta Tour - Mbloc Jakarta 17 Mei - Bintang Muda Lokananta Tour - JNMBloc Yogyakarta 18 Mei - Bintang Muda Lokananta Tour - LokanantaBloc Surakarta 28 Mei - TBA
Daftar waktu dan tempat pertunjukan Korekayu: Maret 2024 2 Mar - Naturindo Fit Carnaval - Stadion Mandala Krida Yogyakarta 7 Mar - Program: Localheroes - Radio Swaragama (live-talkshow) 28 Mar - Simak Siar - Yogyakarta 29 Mar - Land of Beauty 2024 - Ambarrukmo Plaza April 2024 Mei 2024 5 Mei - Music Merch Day - Narapuspitan Library and Space - Wonosari 26 Mei - The Mob Fest 2024 - Lippo Mall Juni 2024 6 Jun - Masdo Perih Jerih Tour Indonesia - JRNY Coffee & Records, Demangan, Yogyakarta 16 Jun - Private Party - Yogyakarta Juli 2024 14 Jul - Hari Jadi Taman Coffe - Taman Coffee - Purwokerto [CANCELED] Agustus 2024 24 Agu - Festival Pangan - Lapangan Widoro Kandang - SMA 3 Yogyakarta 31 Agu - Rilis Party single "Badut Bodoh" - Lapangan Realino, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta September 2024 22 Sep - Come See Mie Fest 2024 - Candi Prambanan Oktober 2024 13 Okt - Agronesia Fest - Gunung Kidul 19 Okt - Sleman Music Week 2024 - Taman Kuliner Condongcatur November 2024 17 Nov - Wajah Indonesia FH UGM - Sangkring Art Space 18 Nov - Sewulan Vol. 2 - Tekosu Jogja 30 Nov - Edufest #8 - Lapangan Hijau FIP UNY Desember 2024 1 Des - TBA
Setelah membuka gerbang album ketiga lewat rilisan September yang melankolis padaakhir November 2023, Unit Pop Oldies Korekayu melanjutkan perjalanan dengan single kedua dengan judul “Terserah Maumu” yang menggandeng The Rain sebagai kolaborator. Lagu ini dapat dinikmati melalui seluruh platform musik digital pada 19 Januari 2024 dan video musik di kanal Youtube Korekayu pada akhir Januari 2024. Alfon (vokalis) menulis lagu ini beberapa jam setelah Korekayu melakukan latihan rutin di studio. Lagu yang dilantunkan diiringi dengan gitarlele andalannya dikirimkan ke WA Grup dan langsung dieksekusi oleh Bondan (gitaris) dan Lukas (gitaris) menjadi sebuah demo lagu utuh. Tidak butuh waktu lama bagi lagu ini untuk menemukan bentuk yang nyaman untuk didengarkan. Pengalaman hidup yang dengan dialami Alfon kala itu membuat lagu ini bercerita tentang perjalanan sebuah hubungan sepasang kekasih dimana rasa cinta dan sayang telah memudar seiring berjalannya waktu, semua terasa biasa saja dan tidak jelas kemana arah dan tujuannya. Alfon, Alvin, Bagas, Bondan, Lukas, dan Yusti ingin mengajak para pendengar untuk berefleksi kembali dengan pasangannya melalui lagu yang bertempo sedang ini. Dengan mempertahankan suasana dan nada-nada Oldies, Korekayu menggandeng senior mereka, band asal Yogyakarta yang sudah terbentuk dari tahun 2001 tanpa pergantian personil yaitu The Rain. Karakter kedua band yang saling beririsan menjadikan proses kolaborasi tidak menuai banyak hambatan meskipun dilakukan secara digital. Saling berkirim data selama rekaman dan akhirnya produksi lagu ini dapat selesai dilakukan tanpa tatap muka. Proses produksi dilakukan di Rockstar Studio dan Satrio Piningit Studio Yogyakarta dengan Abraham Michael sebagai Studio Engineer, sedangkan vokal dan gitar The Rain direkam di Studio Dua Puluh Jakarta Selatan. Mixing dan mastering oleh Sasi Kirono di Satrio Piningit Studio. Single ini dapat dinikmati di seluruh platform musik digital dan tak lupa video musik di kanal Youtube Korekayu. Video musik digarap oleh Akusara Studio Malang dengan menampilkan animasi stop motion yang riang dan jenaka. Video ini merupakan video musik pertama Korekayu yang menampilkan animasi. Single “Terserah Maumu” menjadi kelanjutan Korekayu dalam memperkenalkan album ketiga yang beredar di tahun ini. Korekayu berharap dengan single kolaborasi dengan The Rain ini maka karya ini dapat didengar dan menjangkau pendengar yang lebih luas lagi. Menjadi lagu kedua dari 12 lagu dalam album baru maka mari berefleksi, “Pabila ini terus kita jalani, akankah sampai akhir nanti?”
Setelah melepas single kolaborasi dengan The Rain di awal tahun, Korekayu mengumumkan perilisan single terbaru mereka, "Badut Bodoh," yang tersedia di semua platform streaming 16 Agustus 2024 diikuti dengan video lirik di kanal Youtube Korekayu, 2 September 2024. Lagu ini adalah sebuah karya yang penuh emosi, menggambarkan kompleksitas cinta yang tidak berbalas dengan melodi yang catchy dan lirik yang mendalam. "Badut Bodoh" ditulis oleh Bondan Jiwandana (gitaris) yang menceritakan kisah seseorang yang selalu hadir dan menghibur orang yang dicintainya, namun sayangnya, orang tersebut justru menyukai orang lain. Dengan alunan musik yang enerjik dan lirik yang menyentuh, lagu ini menangkap kepedihan dan keikhlasan seseorang yang dianggap sebagai "badut" di mata orang yang mereka sayangi. Korekayu memadukan musik khas mereka dengan cerita yang tulus dalam "Badut Bodoh," menjadikannya warna yang unik dan segar dalam daftar lagu mereka. Lagu ini mencerminkan kebahagiaan saat membuat orang lain tertawa dan kesedihan ketika merasa tidak dihargai. Hal yang cukup sering dialami oleh setiap orang bukan? Proses produksi dilakukan di Rockstar Studio dan Satrio Piningit Studio Yogyakarta dengan Abraham Michael sebagai Studio Engineer, serta mixing dan mastering oleh Sasi Kirono di Satrio Piningit Studio. Single ini dapat dinikmati di seluruh platform musik digital dan tak lupa video lirik di kanal Youtube Korekayu. Video lirik digarap oleh Martin Paramarta dengan Raema Yoratian, Rahel Warsito, dan Alvin Yudha (drummer) sebagai talent. Video lirik ini menggambarkan jalan cerita seorang “badut” yang kiprahnya terabadikan dalam foto polaroid. Single ‘Badut Bodoh” merupakan single ketiga dari album ketiga Korekayu yang akan rilis di tahun ini. Nikmati alunan lagu "Badut Bodoh" di platform musik kesayanganmu dan rasakan sendiri dinamika cinta dan kekalahan, “nyatanya akulah Si Badut Bodoh dalam kisahmu”.
September adalah single baru yang didapuk menjadi pembuka album ketiga Korekayu bertajuk "Verhaal". Single ini bercerita tentang perpisahan yang tak harus diakhiri dengan rasa sakit serta permusuhan, single ini rilis 27 November 2023 via Youtube Korekayu, lalu rilis seluruh platform digital pada 15 Desember 2023. Album ketiga, Verhaal, adalah bahasa belanda yang berarti: cerita. Album ini akan berisi kolase cerita kehidupan sehari-hari sekitar kami. Ada 12 Track lagu baru yang belum pernah dirilis sebelumnya. 12 lagu ini nanti akan menjadi kado untuk Korekayu yang menginjak 12 tahun bersama Juni 2024.
Beberapa waktu lalu berkesempatan untuk Early Hearing beberapa track album "Verhaal", Korekayu sedikit membocorkan tanggal rilis, proses produksi dan single kolaborasi pada album ketiga yang digarap untuk memberi hadiah ulang tahun ke-12, simak obrolan sekenanya ini di Spotify DeBarBar vol. 133 pada link berikut.
Kami dipertemukan di sebuah komunitas musik, Sexen, Unit Kegiatan Mahasiswa Kampus Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2012, Saat terbentuk, Korekayu sering memainkan lagu-lagu band favorit seperti The Beatles, Frank Sinatra, The Adams, Naif dan Mocca, lalu Alfon (Vokal), Bondan (Gitar-Vokal), Yusti (Keyboard-Vokal), Bagas (Bass) & Alvin (Drum), memutuskan untuk membawa band ini lebih dari sekedar band side project dan membuat karya sendiri. Debut EP perdana bertajuk “Retrorika Metropolitan” dirilis pada 1 Februari 2016 dalam bentuk rilisan fisik CD. Berisi 5 lagu original, Korekayu mengemas mini album ini dengan kemasan kayu dan 80% packaging dan isi dari mini album ini dikerjakan secara handmade. Pada Tahun 2017, dengan bertambahnya personil, Alfon (Vokal), Bondan (Gitar-Vokal), Lukas (Gitar-Vokal), Yusti (Keyboard-Vokal), Bagas (Bass) & Alvin (Drum), merilis single beserta clip video "Jemari Berpena". Pada pelepasan single "Jemari Berpena", Korekayu menggelar mini konser sekaligus memamerkan barang lawas seperti mesin ketik, sepeda tukang pos, berbagai surat yang ditulis rentang waktu 1955-1968 dan koleksi perangko dari mbah Soeprapto (talent video klip Jemari Berpena). Video Klip dan mini konser ini diharapkan mampu memutar memori untuk kembali ke masa lampau, dimana kita sangat senang sekali ketika mendapat ataupun berbalas surat kepada teman, sahabat dan sanak keluarga kita. Album penuh perdana atau album kedua berjudul “Romansa”, mulai digarap sejak akhir 2018 terhitung setelah dua tahun rilisnya EP Retrorika Metropolitan. Proses penggarapan 11 track album baru ini dilakukan di Interest Studio, Pogung, Yogyakarta, mulai dari pembuatan guide, tracking drum, gitar, bass, hingga proses rekaman keyboard, dibantu oleh engineer Billy Angga Dinata, Gillang Ramadhita dan Roderikus Martin. Proses rekam instrumen lain dan vokal pada bulan Maret 2019 dengan bantuan engineer Pandu Wicaksono di Satrio Piningit Studio, Kalasan, Yogyakarta. Sasi Kirono, pemilik dari Satrio Piningit Studio dipercaya untuk proses mixing-mastering. Album penuh pertama memiliki warna yang lebih ceria secara tema, musik, dan sound dari pada EP sebelumnya. Tema yang diangkat pun lebih ringan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat yang hidup di era 50-80an. Lirik dikemas santai, mudah diingat, terdapat perpaduan lugas-kias, dan sedikit nyeleneh dengan beberapa kosakata nakal. Hampir satu tahun pasca rilis album "Romansa", pada masa pandemi Korekayu memilih untuk produktif, merilis single baru sebagai bentuk konsisten untuk menggarap lagu setiap tahunnya. Single berjudul "Jurus Sakti" ini mengisahkan sebuah nostalgia romansa anak muda tempo dulu, dimana taman, bunga, rayuan, kata-kata romantis masih menjadi senjata andalan dalam memadu kasih. Itulah mengapa Korekayu mengajak pendengar milenial untuk sejenak melihat kembali foto-foto yang ada di album ayah-ibu atau kakek-nenek, boleh jadi ada momen serupa yang juga terabadikan. Single "Jurus Sakti" dirilis dengan menyajikan visual budaya, pada tanggal perilisan, 25 April 2021, Korekayu membuat gelaran kecil sebagai bentuk syukur atas rilis single dan video klip, membedah lagu, membedah video yang mengangkat Kethoprak dimana biasa ditampilkan di panggung pertunjukan, oleh Korekayu dikemas menjadi modern dengan konsep Kethoprak Sinema atau Sineprak, kisah, plot, kostum, serta latar yang dibawakan masih sama dengan gaya kethoprak klasik. Korekayu berharap dapat mengajak anak muda menonton dan mengangkat kembali Kethoprak tradisi agar tidak hilang termakan zaman. Single “Si Pejalan Kaki” (2022) terinspirasi dari perjalanan Korekayu selama 10 tahun berkarya bersama. Barangkali 10 tahun menapaki dunia musik bagi Korekayu merupakan prestasi yang luar biasa, mengingat puluhan band seangkatan dengan Korekayu sudah banyak yang hiatus, bubar dan tidak bermusik lagi. Korekayu ingin menyampaikan bahwa hal yang terpenting dalam menjalani sesuatu adalah menikmati proses. Kita memang harus habis-habisan dalam berkarya, namun tidak lupa untuk bersenang-senang menebar senyum lebar sebagai resep band bisa awet dan tidak bubar. Judul ini adalah metafora dari apa yang telah Korekayu jalani, berproses layaknya orang yang berjalan dengan santai, tidak terburu dan dikejar waktu tapi bukan berarti tidak bergerak sama sekali. Jika orang lain ingin ngebut, kami ingin santai-santai saja menikmati pemandangan kiri dan kanan. Dengan cara ini kami lebih bahagia dalam bermain musik bersama, proses tetap jalan dan tujuan harus ada. Pada Akhir 2023, Korekayu merilis Single "September", single yang didapuk membuka gerbang album ketiga, album ini kelak berjudul "Verhaal", dalam bahasa Indonesia berarti "cerita". Korekayu melanjutkan perjalanan dengan single kedua “Terserah Maumu”, dengan mempertahankan suasana dan nada-nada Oldies, Korekayu menggandeng senior mereka, band asal Yogyakarta yang sudah terbentuk dari tahun 2001 tanpa pergantian personil yaitu The Rain. Karakter kedua band yang saling beririsan menjadikan proses kolaborasi tidak menuai banyak hambatan meskipun dilakukan secara digital. Album "Verhaal" direncanakan rilis pada April-Mei 2024, berisi 12 track yang belum pernah dirilis sebelumnya, album ini adalah kado ulang tahun dari 6 personilnya, diberikan untuk Korekayu, yang tahun ini menginjak 12 tahun berkarya.
Single “Si Pejalan Kaki” terinspirasi dari perjalanan Korekayu selama 10 tahun berkarya bersama. Barangkali 10 tahun menapaki dunia musik bagi Korekayu merupakan prestasi yang luar biasa, mengingat puluhan band seangkatan dengan Korekayu sudah banyak yang hiatus, bubar dan tidak bermusik lagi. Pada single ini Korekayu ingin menyampaikan bahwa hal yang terpenting dalam menjalani sesuatu adalah menikmati proses. Kita memang harus habis-habisan dalam berkarya, namun tidak lupa untuk bersenang-senang menebar senyum lebar sebagai resep band bisa awet dan tidak bubar. Judul ini adalah metafora dari apa yang telah Korekayu jalani. Berproses layaknya orang yang berjalan dengan santai, tidak terburu dan dikejar waktu tapi bukan berarti tidak bergerak sama sekali. “Jika orang lain ingin ngebut, kami ingin santai-santai saja menikmati pemandangan kiri dan kanan. Dengan cara ini kami lebih bahagia dalam bermain musik bersama. Yang penting proses tetap jalan dan tujuan harus ada.” jelas Bondan. Notasi “Si Pejalan Kaki” ditulis Alfon Kriswandaru, sedangkan lirik digubah Bondan Jiwandana. Selama proses menulis lirik, hal yang paling menarik adalah kilas balik 10 tahun ke belakang. Banyak hal yang sudah dilalui, baik sedih maupun senang. Tentunya yang paling vulgar muncul adalah kenangan bersama Alm. Gober, abang sekaligus senior di UKM Musik. Mas Gober yang berpulang pada akhir 2019 lalu mendorong mereka merilis Mini Album pertama yang bertajuk Retorika Metropolitan. Mas Gober menyokong penuh secara moral maupun materi. “Kalau dipikir lagi tanpa Mas Gober bisa jadi kami tidak lanjut sejauh ini.” ungkap sang gitaris. Pada penggalan lirik “Takkah kau lihat, beberapa bunga t’lah gugur. Meninggalkan ruang-ruang ratapan yang tak kunjung terisi" menjadi ungkapan sedih Korekayu mengenang beberapa kawan yang sudah berpulang dahulu. Single “Si Pejalan Kaki” pada 17 Juni 2022 telah tersedia di Spotify, Itunes, Deezer, dan semua platform streaming yang tersedia.
Ide kolaborasi lagu teranyar ini berawal saat pertandingan EURO, tepatnya final Euro 2020, bulan juli 2021. Taruhan antara Korekayu dan Olski ini berupa pertandingan final yaitu Olski mendukung Inggris dan Korekayu mendukung Italia, dan jika jagoannya menang di Final Euro 2020 berhak dibuatkan lagu oleh tim yang kalah. Kemenangan akhirnya jatuh untuk Italia, dan Olski membuatkan lagu untuk Korekayu. Lagu Kita Rayakan Bersama Saat Semua Telah Usai, ini diciptakan dengan membayangkan bagaimana para pemain dan pendukung Tim Italia sebelum pertandingan Final Euro 2020, yang harus bersabar karena perayaan kemenangannya belum tiba, hingga mereka akan saling berjanji untuk merayakan semua ini setelah pertandingan berakhir. Hal ini juga disinkronkan dengan keadaan pandemi Covid, dimana orang-orang harus bersabar untuk berkegiatan sebelum pandemi selesai. Lagu ini ditulis oleh Dicki Mahardika dan juga Shohih Febriansyah dari Olski. Setelah didengarkan, Bondan dan Korekayu mengusulkan bahwal lagu akan dibuat beda dari apa yang biasa dimainkan oleh Olski dan juga Korekayu, dari situ aransemen yang dibuat adalah lagu lagu 90 dan awal 2000 an, strumming lagu dan juga beat yang konstan menjadikan lagu ini terdengar berbeda dari saat awal terciptanya lagu ini. Melalui lagu ini, kami ingin teman teman untuk selalu saling bersabar dan menguatkan satu sama lain, karena yang kita hadapi bersama ini adalah Pandemi dan Virus yang berat, kita harus yakin bahwa semua ini akan segera terlewati, dan saat semua telah usai, kita akan merayakan kemenangan bersama-sama.
Rapor musik dengan judul “Romansa” akhirnya dapat dinikmati. Album penuh perdana dari Korekayu band oldies pop asal Yogyakarta yang dirilis pada tanggal 13 Maret 2020 melalui toko musik digital dan aplikasi streaming musik. Album yang dirilis sebagai pamungkas setelah serangkaingan single yang dilepas pada akhir 2019 hingga awal 2020. Korekayu terbentuk pada pertengahan 2012 dengan memainkan musik yang bertajuk oldies pop. Pada awalnya Korekayu memainkan lagu-lagu koleksi band favorit seperti, The Adam, Naif, Mocca, dan The Beatles. Kecintaan akan musik-musik yang populer pada tahun 1950an hingga 1980an menggiring Korekayu untuk berkarya dengan aroma dan nafas serupa. “Romansa” mulai digarap sejak akhir 2018 terhitung setelah dua tahun rilisnya EP Retrorika Metropolitan. Proses penggarapan 11 track album baru ini dilakukan di Interest Studio, Pogung, Yogyakarta, mulai dari pembuatan guide, tracking drum, gitar, bass, hingga proses rekaman keyboard, dibantu oleh engineer Billy Angga Dinata, Gillang Ramadhita dan Roderikus Martin. Proses rekam instrumen lain dan vokal pada bulan Maret 2019 dengan bantuan engineer Pandu Wicaksono di Satrio Piningit Studio, Kalasan, Yogyakarta. Sasi Kirono, pemilik dari Satrio Piningit Studio dipercaya untuk proses mixing-mastering. Album penuh pertama memiliki warna yang lebih ceria secara tema, musik, dan sound dari pada EP sebelumnya. Tema yang diangkat pun lebih ringan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat yang hidup di era 50-80an. Lirik dikemas santai, mudah diingat, terdapat perpaduan lugas-kias, dan sedikit nyeleneh dengan beberapa kosakata nakal. Karakter sound pada album baru ini lebih matang lewat ekplorasi masing-masing personil pada tiap instrumen, tentu saja disempurnakan dengan proses mixing-mastering yang siap memanjakan telinga. Korekayu ingin menggabungkan album “Romansa” dengan EP sebelumnya, membuat alur bersambung melalui klip video, benang merah yang bercerita tentang kisah Sari. Lagu Sari pada EP hanya sedikit menceritakan kisah Sari yang saling suka dengan seseorang namun berakhir tanpa kejelasan karena saling malu-malu. Sari pada album ini akan diceritakan lebih detail melalui video klip Kecewa yang secara langsung menyebutkan nama Yoga dan bercerita bagaimana awal mereka bertemu. Cerita dua sejoli ini akan diceritakan lebih lanjut pada video klip-video klip selanjutnya. Retrorika Metropolitan yang dirilis pada Februari 2016 dalam bentuk rilisan fisik CD, berisi 5 lagu original, dikemas dengan kemasan kayu dan 80% packaging dan isi dari mini album ini dikerjakan secara handmade. Berbeda dengan debut EP, “Romansa” diawali dengan perilisan video klip single pertama, “Radio” tayang 15 Juni 2019 di channel youtube Korekayu, disusul dengan single-single berikutnya yang dirilis awal tahun ini melalui youtube dan platform digital setiap minggunya. Pada 30 Januari, Korekayu merilis video klip single kedua "Kecewa". "Pulang ke Jogja" adalah single ketiga yang tersedia di platform digital pada 7 Februari 2020, begitu seterusnya hingga 13 Maret 2020 menjadi satu album penuh. Album ini kembali menjadi titik awal untuk menelurkan karya-karya selanjutnya, serta menjadi penanda langkah awal Korekayu berkarya. Pada akhirnya Korekayu berharap supaya album ini dapat serta dapat dinikmati semua kalangan, mewakili cerita kehidupan para penikmat musik, menjadi teman setia saat menjalani aktivitas sehari-hari.
Daftar waktu dan tempat pertunjukan Korekayu: Januari 2023 28 Jan - Yobafest - Yogyakarta Februari 2023 25 Feb - Sintas Coffee - Sintas Coffee, Playen, Gunung Kidul. Agustus 2023 13 Ags - You Got This - Morfem, Olski & Korekayu - Menara Kopi Malioboro . September 2023 2 Sept - Jogja Coffee Week #3 - Jogja Expo Center 30 Sept - Pop Summer Festive - Wonk Coffee Oktober 2023 13 Okt - TGIF Sexen Sanata Dharma - Beringin Soekarno Univ. Sanata Dharma 14 Okt - Manunggaling Kawula Keroncong - Pasar Keroncong Kotagede 21 Okt - Octoberfest x Indies - Barley & Barrel Beer Garden (Ground Floor Artotel Suites Bianti)
Daftar waktu dan tempat pertunjukan Korekayu: Januari 2022 19 Jan - Pop Days Out - Journey Coffee, & Records, Yogyakarta Maret 2022 19 Mar - Stage of Architecture - Streaming 29 Mar - Electrical Shockwave - Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Mei 2022 8 May - Syawalan Creative Space - Sleman Creative Space, Yogyakarta 14 May - Our Life Full of Music - Realino Univ. Sanata Dharma Yogyakarta Juni 2022 17 Jun - Pacuan Kuda vol 7 - Kalpataru Cafe, Taman Kyai Langgeng, Magelang 26 Jun - Centrum Space, Yogyakarta Juli 2022 2 Jul - Fusion Pleasure: Unos Parte (the.krawd) - Lippo Mall, Yogyakarta (re-schedule) 3 Jul - Sunday Fragnance - Koma Tawang Semarang 7 Jul - DeBarBar - Mol Coffee Pandega, Yogyakarta 23 Jul - (Private Party) - Kaliurang, Yogyakarta Agustus 2022 10 Ags - Senandung Alam - Gongfest x Breksi, Tebing Breksi, Yogyakarta 14 Ags - Indonesian Custom Show - JEC, Yogyakarta 15 Ags - Musik Malam Malioboro - Yogyakarta September 2022 10 Sept - Lollypop Land - Seven Sky Lippo Mall, Yogyakarta 17 Sept - TGIF Sexen USD - kampus Realino Sanata Dharma Yogyakarta 24 Sept - Psychofest USD - Taman Budaya Yogyakarta Oktober 2022 1 Okt - Re-opening Wonkave - Wonkave Maguwoharjo (utara Stadion Maguwo) 29 Okt - Elite 2022 - Universitas Sanata Dharma, Mrican, Yogyakarta November 2022 12 Nov - Pasar Kebhinekaan Univ. Kristen Duta Wacana - Plaza Ngasem Yogyakarta 19 Nov - Hi-Days - FIB Universitas Gajah Mada Yogyakarta (re-schedule) 19 Nov - Edufest USD - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 24 Nov - Senandika (FIS UNY) - Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta 27 Nov - Malam Keakraban BK USD - Kobar (private) Desember 2022 4 Des - Aksara 2022 - Sastra Indonesia Sanata Dharma - Kampus 1 Univ. Sanata Dharma - Free 23 Des - Closing Ceremony Psychomonth - kampus 4 Univ. Ahmad Dahlan